Penat melayan kehendak jasad sendiri.
Celakalah wahai hati yang lalai!
Celakalah wahai jasad yang malas!
Siapa kita dan siapa Dia?
Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman:
Wahai hamba-hamba-Ku, setiap orang di antara kalian adalah sesat, kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, nescaya Aku akan memberi petunjuk kepada kalian.
Wahai hamba-hamba-Ku, setiap orang di antara kalian adalah lapar, kecuali orang yang telah Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, nescaya Aku akan memberi makan kepada kalian.
Wahai hamba-hamba-Ku, setiap orang di antara kalian adalah telanjang, kecuali orang yang telah Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, nescaya Aku akan memberi pakaian kepada kalian.
Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian telah berbuat kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku, nescaya Aku akan memberikan ampunan kepada kalian.
Kamu sekalian tidak mampu merancang sesuatu mudharat untuk memudharatkan Aku, dan kamu tidak mampu merancang sesuatu manfaat untuk memanfaatkan Aku.
Wahai hamba-hamba-Ku, jika sekiranya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian di antara kamu bersatu, samada dari jenis manusia atau jin, semuanya bertaqwa seperti taqwanya hati seorang manusia yang paling bertaqwa di antara kamu, nescaya yang demikian itu tidak akan menambahkan barang sedikit pun pada kerajaanKu.
Wahai hamba-hamba-Ku, jika sekiranya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian di antara kamu bersatu, samada dari jenis manusia atau jin, semuanya berhati jahat seperti jahatnya hati seorang manusia yang paling jahat di antara kamu, nescaya yang demikian itu tidak akan mengurangkan barang yang sedikit pun pada kerajaanKu.
Wahai hamba-hamba-Ku, jika sekiranya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian di antara kamu bersatu, samada dari jenis manusia atau jin, semuanya berkumpul pada sebuah tanah lapang lalu masing-masing meminta padaKu, nescaya Aku akan memperkenankan kepada tiap-tiap seorang itu akan permintaannya, nescaya yang demikian tidak akan mengurangkan sedikit pun dari apa yang Aku miliki, melainkan seperti terkurangnya sebatang jarum yang jatuh ke dalam laut.
Wahai hamba-hamba-Ku, sebenarnya semua itu adalah amalan-amalan kamu yang Aku catatkan bagi kamu sekalian, kelak di kemudian hari akan Aku balas atas tiap-tiap satu daripadanya. Oleh itu, barangsiapa menerima kebaikan hendaklah ia memuji Allah dan barangsiapa yang menerima sebaliknya janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri. “ (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Bacalah sekali lagi sahabat, tapi kali ini bacalah dengan hati.
Hari ini kita sihat, ceria, lapang, ada keluarga, boleh melihat, mendengar, membaca dan berfikir, segala-galanya dari Allah jua.
Tapi kenapa hati ini masih lalai untuk mengingatiNya?
Tapi kenapa jasad ini masih ingkar padaNya?
Salah Allah Yang Maha Pemberi tapi tidak memberi atau salah diri yang malas meminta?
Seorang lelaki pernah mendatangi Nabi SAW kemudian berkata,
“Wahai Rasulullah, apakah Tuhan kami jauh sehingga kami harus berteriak(ketika meminta) kepada-Nya atau Dia dekat sehingga kami harus berbisik-bisik(ketika meminta) kepada-Nya?”
Lalu turunlah firman Allah SWT,
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): Sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir. Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanKu (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka mendapat petunjuk” (Surah al-Baqarah: 186)Tapi kenapa kita masih liat untuk menadah tangan dan berdoa kepadaNya?
Celakalah wahai hati yang lalai!
Celakalah wahai jasad yang malas!
Semoga di penghujung Ramadhan ini, Allah beri kita kesempatan untuk berubah. Allah beri kita kekuatan untuk sentiasa bergantung kepadaNya.
Wahai Tuhanku, sesungguhnya hamba-Mu yang fakir, miskin dan hina ini telah mendatangi pintu-Mu, maka janganlah Engkau menolakku. Ya Allah, peliharalah aku daripada sifat malas, dan peliharalah aku dari perbuatan maksiat. Ya Allah, sebagaimana aku pernah bertaubat kepada-Mu dari perbuatan itu, aku pun mengulanginya kembali. Ya Allah, sesungguhnya aku lemah, maka berilah kekuatan kepada diriku. Ya Allah perkenankanlah permintaanku.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan